Cilacap - Proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) atau Trans South Of Java Project (TRSS) Sepanjang 6, 15 kilometer sudah mencapai 99 persen, itu artinya proyek yang bersumber anggaran dari Loan Islamic Development Bank (IDB) selaku pelaksana Kontraktor Istaka Trie Mukty (JO) dalam hitungan hari sudah finish pelaksanaan.
Saat ditemui di Lokasi perkerjaan, Kamis (08/07/2021), Penanggung jawab proyek, Tricahyo Widhi Nugroho, menyampaikan, Pembangunan proyek Jalan Lintas Selatan Selatan(JLSS) mendekati hampir selesai yakni mencapai 99 persen."katanya.
"Kami berharap agar apa yang sudah dibangun untuk bisa dijaga bersama dan nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas sebagai sarana pendukung peningkatan laju roda ekonomi warga. Tanpa infrastruktur yang memadai saya yakin suatu daerah tidak akan bisa berkembang.
Bangunan ini aset negara untuk itu harus dijaga eksistensinya, " tuturnya.
Menjelang finish pembangunan memang masih ada pekerjaan sedikit dan sifatnya kecil guna pembenahan pembenahan ada beberapa difek yang harus diselesaikan. Dalam perawatan nantinya kita masih ada masa pemeliharaan yakni selama 1 tahun. Kunci kami dalam melaksanakan pembangunan proyek JLSS ini adalah Sabar serta mencari solusi yang terbaik dan bersyukur tanggapan PU sangat positif, " ujar Tricahyo.
Ditempat terpisah, Yuliansyah, Engineer Paket Load I, Menyampaikan, terkait pekerjaan pembangunan proyek jalan lintas selatan selatan (JLSS) bisa dikata selesai karena sudah mencapai 99 persen dan hanya tinggal menghitung hari untuk mencapai 100 persen, " katanya.
"Untuk melengkapi memang ada kerjaan yang tadinya agak rusak masih diperbaiki
dan saya rasa hanya kerusakan kecil saja. Mengenai pelaksanaan, sesuai apa yang sudah di instruksikan kepada kontraktor sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada, baik mutu maupun volume semua sesuai dengan yang ada dan tertera dalam kontrak, " imbuhnya.
"Saat ini jalan tersebut sifatnya masih non status bukan jalan nasional. Untuk status masih dalam tahap diusulkan. Tetapi dalam tahun ini kita pastikan sudah berstatus menjadi jalan nasional.
"Harapan kami saya rasa tergantung pada anggaran kalau bisa pembangunan nyambung ke lintas selatan sampai ke pantai ayah karena sudah ada di paket LOT II yakni daerah Kebumen, Karang bolong, " terang Yuli.
Dukungan masyarakat terkait pembangunan jalan lintas selatan selatan (JLSS) baik dan positif.
Jemirin warga dusun Cisumur Rt.02/Rw.06 desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu-Cilacap, merasa senang dengan adanya jalan yang baru.
"Jalan ini dulu sepi, sempit dan becek, nyaris aktifitas warga tidak ada, tapi setelah dibangun dan hasil pembangunannya dapat dirasakan masyarakat. Sekarang jalannya lebar, rapih dan bagus, enak untuk dilalui, sehingga aktifitas ramai.
"Perubahan benar benar luar biasa dan sangat maju. dampak pembangungan proyek JLSS juga berpengaruh terhadap harga tanah di pasaran. Sekarang harga tanah bisa tembus mencapai puluhan juta rupiah per/ubin.
Harapan semoga usaha semakin lancar, pendapatan jadi meningkat sehingga ekonomi warga bertambah baik, " jelas Jemirin.
Hal senada disampaikan Lusinah warga desa Sidaurip Rt.01/Rw.02, Kecamatan Gandrungmangu, JLSS keberadaannya sangat membantu, dulu kecil, susah dan jeblok sehingga tidak ada kegiatan.
Sekarang ramai, nyaman, kemanapun mudah dan gampang. Walaupun saya dagang kecil kecilan tetapi kemudahan dapat dirasakan setelah adanya jalan ini. Karena tempat dan tinggal saya dipinggir jalan utama saya tetap jualan besar harapan bertambah maju, " tutur Lusinah.
Opini masyarakat sangat beragam. Seperti halnya warga desa Gandrungmanis, warga desa Bantarsari, Kecamatan Bantarsari, menyampaikan tanggapan beda, tapi artinya sama. Jalan JLSS diharapkan sebagai moncong yang bisa membawa perubahan di segala sektor dan aspek kehidupan.(Agus Mulya).